Saturday 26 March 2016

Sinopsis Stonehearst Asylum

Stonehearst Asylum

Oxford 1899. Ruang kelas kuliah medis kejiwaan itu disesaki mahasiswa yang penuh antusias. Mereka menyimak sang profesor yang tengah menunjukkan gejala histeria pada seorang wanita muda. Kendati si wanita merecok dan mengaku dirinya tidak gila, profesor itu tetap saja merisaknya. Si profesor berupaya menyajikan sampel gejala histeria kepada para mahasiswanya. Dengan perlakuan tertentu, si profesor berhasil menampilkan gejala kejiwaan itu pada si wanita. Si wanita kejang, kelu kemudian tak berdaya lalu dibawa masuk kembali oleh staf si profesor. Itulah contoh gejala histeria pada wanita yang bila terus dipaksakan menerima tekanan akan menimbulkan perilaku agresif yang fatal. Dalam kelas itu, profesor mengingatkan para mahasiswanya untuk tidak mudah percaya dengan ucapan orang dengan gangguan kejiwaan. Meski tampak normal pada penampilan luar, bagian dalam/kejiwaannya tetap saja rusak/terganggu. “Jangan pernah percaya sepenuhnya atas ucapan mereka (orang gila), percayalah setengah pada apa yang kau lihat,” saran profesor kepada para mahasiswa. Dia menambahkan, “sesekali, si gila mengaku dirinya tidak gila sebagaimana penjahat yang mendaku dirinya tidak jahat.” Pesan itu yang kemudian menjadi titik tolak cerita berikutnya.

Di ruang kerja dokter penanggung jawab RSJ Stonehearst, Edward melempar pandangnya ke tiap paran ruangan. Sesekali matanya berhenti pada sebuah alat elektrik yang menggantung kaki seekor katak. Ia coba alat tersebut, tetiba alat itu mengeluarkan listrik. Penantiannya akan dokter RSJ itu pun mengajaknya melihat lagi ke sekeliling ruangan. Didapatinya tengkorak manusia yang berlubang. Saat itulah Dr. Silas Lamb (Ben Kingsley) muncul. Penanggung jawab RSJ itu langsung menanyakan maksud dan niat Edward ke tempat kediaman para pasien yang terganggu kejiwaannya itu. Setelah mendengar maksud kehadiran Edward, Dr. Lamb mengajaknya berkeliling dan menjelaskan profil para pasien yang seluruhnya berlatar belakang kaya raya. Di sinilah uniknya RSJ Stonehearst.
Di tengah safarinya itu, mata dan telinga Edward manunggal pada sosok seorang wanita yang tengah memainkan alunan nada klasik dari sebuah organ. Edward terpana dan menilai si wanita seperti tak gila. Dr. Lamb menjelaskan, wanita itu bernama Eliza Graves (Kate Beckinsale). Dia dikirim ke RSJ ini karena menusuk mata sang suami saat hendak bercinta. Eliza mengalami histeria saat bagian tubuhnya tersentuh lelaki. Mendapat informasi itu, Edward malah nekat mendekati Eliza dan mengajaknya bicara. Namun Eliza dingin menatapnya, bahkan tak menghiraukannya, malah kembali asik bermain organ.
Pasca berkeliling, Edward penasaran dengan cara perlakuan dokter terhadap pasien RSJ yang tidak pernah mendapat obat kimia penenang dari Dr. Lamb. Sang dokter menjelaskan bahwa praktik pengurungan dan obat-obatan adalah cara lama yang sudah selaiknya ditinggalkan. Apalagi praktik pengurungan. Menurut Lamb, pasien sepatutnya dilepas dari dua hal itu dan dibiarkan hidup laiknya orang kebanyakan. Pasien harus diberi peran seperti orang normal pada umumnya. Mendengar penjelasan tersebut, lidah Edward kelu lantaran semua perlakuan yang ada di RSJ ini jauh dari teori yang diterima dari Oxford.
Untuk menyambut kedatangan Edward, RSJ ini membuat persamuhan. Seluruh pasien dilibatkan termasuk pasukan penjaga gerbang yang dpimpin oleh Finn. Dari sini, Edward mencium keanehan di RSJ tersebut Hidangan yang disiapkan terbilang aneh. Bahkan, Edward terlibat cek-cok dengan Finn yang berujung pada pemberian minuman keras oleh Finn kepada Edward. Eliza yang turut serta di meja makan sontak menendang kaki Edward di hadapannya agar menggagalkan Edward dari tegukan atas minuman tersebut. Minuman pun tumpah dan Eliza mengajak Edward ke belakang.
Di sana Edward diminta untuk segera keluar dari rumah sakit. Eliza menyarankannya pergi dengan kuda yang ada di kandang belakang. Edward linglung. Dia bingung harus bagaimana. Kedatangannya adalah untuk mempelajari praktik penanganan dokter terhadap pasien di RSJ itu. Bagaimana mungkin dia pergi tanpa mendapat pengetahuan apapun. Pertentangan di benaknya akhirnya berakhir dengan keputusan untuk tetap tinggal. Namun di tengah kebimbangan yang masih terpikirkan itu, Edward mendengar bunyi berisik dari balik lantai kamarnya. Penasaran, Edward mencari tahu asal suara tersebut.
Dengan meniti satu demi satu anak tangga menuju bawah lantai, Edward semakin tedas mendengar muara bunyi berisik itu. Lambat-laun Edward mendapati sejumlah sel tahanan berisi manusia. Mereka meminta tolong agar dikeluarkan dari sana. Edward yang tergeragap malah bingung. Bagaimana bisa ada manusia di sel bawah tanah. Pike (Sinead Cusack), salah seorang tahanan, mengabarkan Edward bahwa mereka semua adalah dokter dan perawat RSJ yang sesungguhnya. Sedangkan sekumpulan orang yang ada di atas adalah para pasien rumah sakit. Edward terperangah. Lidahnya kelu. Meski akhirnya dia berjanji akan membantu para tahanan itu meski hanya dengan memberikannya makanan untuk sementara.
Baru saja hendak beranjak, Dr. Salt (Michael Caine), tahanan lain mengaku sebagai dokter penanggung jawab yang sesungguhnya. Dia mengatakan bahwa Lamb adalah pasien dengan gangguan jiwa meski sebenarnya dia adalah juga seorang dokter perang. Lamb gila pasca membunuh pasiennya yang terluka di tengah perang. Mendengar informasi itu, Edward semakin bingung. Tapi setidaknya, perkataan para tahanan itu sedikit menguatkan keyakinan Edward perihal ketidakberesan yang ada di RSJ Stonehearst. Sebelum beranjak, Edward diminta Dr. Salt untuk mencari sebuah buku yang berisi rekam medis kejiwaan Dr. Lamb. Di situlah termaktub informasi yang bisa jadi bermanfaat bagi Edward untuk membebaskan para tawanan dan mengembalikan pengelolaan RSJ seperti sedia kala.
Setelah kejadian itu, Edward berpikir keras agar bisa keluar dari RSJ dan membebaskan para tawanan di bawah tanah rumah sakit. Tapi Edward tidak mau keluar sendiri. Dia ingin mengajak serta Eliza yang tetiba sangat ia cintai. Kendati begitu, Eliza tidak mau pergi tanpa Millie (Sophie Kennedy Clark), salah seorang pasien dengan kepribadian anak-anak meski bertubuh dewasa. Millie adalah orang terdekat Eliza di RSJ. Bila dia harus pergi, maka Millie harus turut serta. Edward sepakat dan merencanakan pelarian. Pada suatu malam, Edward menyelinap masuk ke ruangan Dr. Lamb untuk mencari buku rekam medis kejiwaannya. Buku itu ditemukan tepat seperti kabar yang disampaikan Dr. Salt, di dalam lemari minuman keras.
Sibuk mencari, tetiba Dr. Lamb dan Finn masuk ruangan tempat Edward mencari buku. Edward bersembunyi di balik lemari sementara Dr. Lamb dan Finn sibuk merencanakan pembunuhan tawanan dan pelenyapan Edward di malam tahun baru 1900. Edward yang menyimak perbincangan itu semakin yakin akan keputusannya untuk mengembalikan tatanan RSJ Stonehearst. Sambil menyimak dengan tegang, Dr. Lamb dan Finn dikejutkan bunyi sirine tanda seseorang kabur dari RSJ. Benar saja, dua tawanan di sel bawah tanah melarikan diri lewat jeruji besi yang terlepas. Lantaran jauh dari pemukiman, dua tawanan itu tertangkap. Keduanya tewas masing-masing menjatuhkan diri ke jurang dan dibunuh langsung oleh Finn

Sadar akan adanya tawanan yang kabur lagi, Dr. Lamb mengambil Dr. Salt dari sel dan mengancam akan menyetrum kepalanya. Langkah ini diambil untuk mengujicoba alat listrik yang bisa membuat seseorang menjadi gila. Benar saja, pasca alat itu diujicobakan kepada Dr. Salt, dia hilang ingatan. Edward yang menyaksikan kejadian itu menjadi semakin was-was dan terus mencaritahu kelemahan Dr. Lamb. Di tengah upaya melarikan diri itu, Dr. Lamb dan seluruh pasien rumah sakit sedang merencanakan pesta tahun baru. Mereka hendak menjadikan momentum itu sebagai saat yang tepat untuk mengambil alih RSJ dari orang-orang normal.

Beberapa jam sebelum pergantian tahun, Edward terus menelisik kelemahan Dr. Lamb melalui kunjungannya ke sel bekas Dr. Lamb tinggal. Sementara Eliza mengalihkan perhatian Dr. Lamb agar tidak mencurigai Edward yang tidak ada dalam acara persiapan pesta itu. Sedangkan Millie tinggal di kamarnya namun nalurinya untuk bermain tetap saja muncul. Meskipun sudah diperingatkan untuk tidak keluar kamar saat pesta, Millie urung mendengar nasihat Eliza. Dia keluar dan berdansa sendiri di koridor rumah sakit. Finn yang melihat Millie tidak kuasa menahan nafsunya. Dia berupaya mencumbu Millie namun Millie menolaknya. Saat Millie mulai tergoda, Finn tetiba menampakkan kegilaannya dengan mencekik leher Millie. Upaya itu juga pernah dia lakukan saat membunuh orang tua dan keluarganya yang dia anggap sangat dicintai. Millie tewas.

Kematian Millie membuat Eliza sedih. Air matanya semakin tumpah saat Dr. Lamb memvonis Millie tewas karena penyakit tertentu, bukan dibunuh. Akhirnya, Millie dibawa ke atas dan bersamaan dengan itu, momentum pergantian tahun sudah tinggal menghitung menit. Seluruh pasien diminta untuk merayakannya di luar sementara yang lain mengambil minuman keras untuk pesta. Saat seorang pasien hendak mengambil minuman, Edward menghadang dan melumpuhkannya. Seluruh minuman diberi obat tidur agar semua pasien yang meminum bisa lumpuh beberapa saat. Di tengah upayanya itu, Finn muncul dan menahan Edward. Perkelahian tak terhindarkan hingga Finn pun berhasil dijatuhkan.

Pesta segera dimulai, minuman pun siap diteguk, tetiba Finn muncul kembali mengabarkan minuman keras beracun. Dr. Lamb memukul Edward hingga pingsan dan membawanya ke alat listrik pembuat gila. Saat listik itu sejengkal lagi menempel di kepalanya, Edward meminta permohonan terakhir kepada Dr. Lamb. Dia mau Dr. Lamb mengambilkan sebuah foto di sakunya untuk diberikan kepada Eliza. Dr. Lamb mengabulkan dan menjulurkan tangannya ke saku Edward. Saat dia menarik tangan dari saku Edward dan melihat foto yang dimaksud, memorinya kembali ke masa lalu saat dia membunuh habis pasien yang terluka saat perang. Foto itu ternyata salah satu korban yang dia bantai hingga tewas. Kegilaannya muncul dan Dr. Lamb pergi dari tempat “eksekusi” Edward.

Eliza yang melihat Edward hendak disetrum beringsut membantunya. Finn yang mengambil alih peran Dr. Lamb dihajar habis oleh Eliza hingga Finn tewas tersetrum oleh alat listrik tersebut hingga terbakar. Api bakaran itu kemudian menjalar hingga seisi rumah sakit. Agar tidak terbakar, Eliza membebaskan Edward dari ikatan dan membantu pasien lain agar keluar dari bangunan rumah sakit. Tidak lupa, Eliza melepaskan seluruh tawanan yang ada di bawah tanah. Sementara Edward mengejar Dr. Lamb yang sudah semakin gila. Sambil menangis, Dr. Lamb mengaku membantai pasiennya untuk meringankan penderitaan mereka. Tapi di saat semua pasien tewas oleh senjata apinya, pistol yang dia arahkan ke kepalanya tidak meletus. Dr. Lamb gagal bunuh diri. Tapi sejak memorinya kembali pasca melihat foto, dia tewas secara mental. “Bunuh diri” itu pun berhasil secara mental.

Saat semua berjalan normal dan Pike menjadi penanggung jawab rumah sakit, suami Eliza dan seorang dokter ahli penyakit saraf datang ke RSJ Stonehearst. Tujuannya hendak mengambil Eliza kembali ke suaminya. Namun sayang, Eliza telah pergi bersama Dr. Edward ke Italia. Suami dan dokter itu pun terkejut. Sang dokter mulai menjelaskan dirinya lah yang bernama Edward Newgate. Sedangkan orang yang mengaku namanya itu adalah pasiennya yang dikenal cerdas dan ambisius. Pasiennya ini berambisi untuk bertemu dengan Eliza yang dia temui saat perkuliahan di Oxford. Pasiennya telah lari dari RSJ dan berkunjung ke tiap rumah sakit untuk menemui Eliza. Hingga akhirnya dia menemukannya di RSJ Stonehearst.

Sadar akan adanya tawanan yang kabur lagi, Dr. Lamb mengambil Dr. Salt dari sel dan mengancam akan menyetrum kepalanya. Langkah ini diambil untuk mengujicoba alat listrik yang bisa membuat seseorang menjadi gila. Benar saja, pasca alat itu diujicobakan kepada Dr. Salt, dia hilang ingatan. Edward yang menyaksikan kejadian itu menjadi semakin was-was dan terus mencaritahu kelemahan Dr. Lamb. Di tengah upaya melarikan diri itu, Dr. Lamb dan seluruh pasien rumah sakit sedang merencanakan pesta tahun baru. Mereka hendak menjadikan momentum itu sebagai saat yang tepat untuk mengambil alih RSJ dari orang-orang normal.
Beberapa jam sebelum pergantian tahun, Edward terus menelisik kelemahan Dr. Lamb melalui kunjungannya ke sel bekas Dr. Lamb tinggal. Sementara Eliza mengalihkan perhatian Dr. Lamb agar tidak mencurigai Edward yang tidak ada dalam acara persiapan pesta itu. Sedangkan Millie tinggal di kamarnya namun nalurinya untuk bermain tetap saja muncul. Meskipun sudah diperingatkan untuk tidak keluar kamar saat pesta, Millie urung mendengar nasihat Eliza. Dia keluar dan berdansa sendiri di koridor rumah sakit. Finn yang melihat Millie tidak kuasa menahan nafsunya. Dia berupaya mencumbu Millie namun Millie menolaknya. Saat Millie mulai tergoda, Finn tetiba menampakkan kegilaannya dengan mencekik leher Millie. Upaya itu juga pernah dia lakukan saat membunuh orang tua dan keluarganya yang dia anggap sangat dicintai. Millie tewas.
Kematian Millie membuat Eliza sedih. Air matanya semakin tumpah saat Dr. Lamb memvonis Millie tewas karena penyakit tertentu, bukan dibunuh. Akhirnya, Millie dibawa ke atas dan bersamaan dengan itu, momentum pergantian tahun sudah tinggal menghitung menit. Seluruh pasien diminta untuk merayakannya di luar sementara yang lain mengambil minuman keras untuk pesta. Saat seorang pasien hendak mengambil minuman, Edward menghadang dan melumpuhkannya. Seluruh minuman diberi obat tidur agar semua pasien yang meminum bisa lumpuh beberapa saat. Di tengah upayanya itu, Finn muncul dan menahan Edward. Perkelahian tak terhindarkan hingga Finn pun berhasil dijatuhkan.
Pesta segera dimulai, minuman pun siap diteguk, tetiba Finn muncul kembali mengabarkan minuman keras beracun. Dr. Lamb memukul Edward hingga pingsan dan membawanya ke alat listrik pembuat gila. Saat listik itu sejengkal lagi menempel di kepalanya, Edward meminta permohonan terakhir kepada Dr. Lamb. Dia mau Dr. Lamb mengambilkan sebuah foto di sakunya untuk diberikan kepada Eliza. Dr. Lamb mengabulkan dan menjulurkan tangannya ke saku Edward. Saat dia menarik tangan dari saku Edward dan melihat foto yang dimaksud, memorinya kembali ke masa lalu saat dia membunuh habis pasien yang terluka saat perang. Foto itu ternyata salah satu korban yang dia bantai hingga tewas. Kegilaannya muncul dan Dr. Lamb pergi dari tempat “eksekusi” Edward.
Eliza yang melihat Edward hendak disetrum beringsut membantunya. Finn yang mengambil alih peran Dr. Lamb dihajar habis oleh Eliza hingga Finn tewas tersetrum oleh alat listrik tersebut hingga terbakar. Api bakaran itu kemudian menjalar hingga seisi rumah sakit. Agar tidak terbakar, Eliza membebaskan Edward dari ikatan dan membantu pasien lain agar keluar dari bangunan rumah sakit. Tidak lupa, Eliza melepaskan seluruh tawanan yang ada di bawah tanah. Sementara Edward mengejar Dr. Lamb yang sudah semakin gila. Sambil menangis, Dr. Lamb mengaku membantai pasiennya untuk meringankan penderitaan mereka. Tapi di saat semua pasien tewas oleh senjata apinya, pistol yang dia arahkan ke kepalanya tidak meletus. Dr. Lamb gagal bunuh diri. Tapi sejak memorinya kembali pasca melihat foto, dia tewas secara mental. “Bunuh diri” itu pun berhasil secara mental.
Saat semua berjalan normal dan Pike menjadi penanggung jawab rumah sakit, suami Eliza dan seorang dokter ahli penyakit saraf datang ke RSJ Stonehearst. Tujuannya hendak mengambil Eliza kembali ke suaminya. Namun sayang, Eliza telah pergi bersama Dr. Edward ke Italia. Suami dan dokter itu pun terkejut. Sang dokter mulai menjelaskan dirinya lah yang bernama Edward Newgate. Sedangkan orang yang mengaku namanya itu adalah pasiennya yang dikenal cerdas dan ambisius. Pasiennya ini berambisi untuk bertemu dengan Eliza yang dia temui saat perkuliahan di Oxford. Pasiennya telah lari dari RSJ dan berkunjung ke tiap rumah sakit untuk menemui Eliza. Hingga akhirnya dia menemukannya di RSJ Stonehearst.

Edward Newgate (Jim Sturgess) tiba di sebuah gerbang besar nan klasik yang menjadi pintu masuk ke RSJ Stonehearst. Di tengah cuaca dingin akhir tahun 1899, Edward berteriak memanggil penjaga pintu yang tak kunjung muncul. Hingga pada pekikan berikutnya, tiga penjaga tetiba muncul di balik gerbang. Mickey Finn (David Thewlis), sang pemimpin penjaga, menanyakan maksud kedatangan Edward. Dia menabalkan diri sebagai dokter lulusan Oxford yang tengah mencari pengalaman klinis mengurus orang-orang dengan gangguan kejiwaan di RSJ. Surat telah dia layangkan dan berharap bisa mulai belajar praktik pada hari itu. Gerbang dibuka, Finn mengantar Edward masuk.


Teori  yang berkaitan dengan film ini adalah :
Disini saya mengkaitkan nya dengan teorinya Santrock (1999)
Karna dalam film ini banyak berbagai macam orang yang mengalami gangguan karna penyiksaan,kekecewaan,trauma,seksual,faktor keturunan,penyakit dan cedera tubuh.
Penyakit yang diderita adalah :
1.      Gangguan jiwa psikotik,jadi gangguan jiwa psikotik ini dikarenakan oleh gangguan otak organik ditandai dengan hilangnya kemampuan untuk menilai realitas,delusi dan halusinasi misalnya seperti skizofernia,demensia.
2.      Gangguan jiwa neurotik,yaitu suatu ketegangan dan konflik di dalam jiwa,namun umumnya penderita tidak menyadari bahwa ada hubungan antara gejala-gejala yang dirasakan dengan konflik emosinya.gangguan ini tanpa adanya tanda kehilangan intrapsikis atau peristiwa kehidupan yang menyebabkan kecemasan,dengan gejala-gejala obsesi,fobia dan komplusif.
3.      Depresi,adalah penyakit jiwa akibat dysphoria,tak berdaya,putus asa,mudah tersinggung,gelisah atau kombinasi dari kateristik ini.penderita depresi juga sering mengalami kesulitan dengan memori,konsentrasi atau udah terganggu dan juga sering mengalami delusi atau halusinasi.ketika seseorang dalam keadaan depresi ada penurunan signifikasi dalam personal higine dan mengganggu kebersihan mulut.
4.      Gangguan jiwa fungsional,tanpa adanya kerusakan structural dan kondisi biologis yang diketahui jelas sebagai kinerja yang buruk
5.      Gangguan jiwa organic,kesehatan yang buruk diakibatkan karena suatu penyebab spesifik yang mengakibatkan perubahan structural pada otak ,biasanya ini terkait dengan tenaga kinerja kognitif atau demensia
6.      Gangguan retradasi mental,keadaan dimana perkembangan mental yang terhenti dan tidak lengkap yang terutama ditandai oleh rendahnya ketrampilan yang berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif ,bahasa,motoric dan sosial.


Nama
:
·         Princess schmieder (18514528)
·         Fransisca dirgantoro (14514369)
kelas
:
2PA08

No comments:

Post a Comment