Tuesday 12 April 2016

Konsep Sehat menurut Carl Ransom Rogers

Konsep Sehat menurut Carl Ransom Rogers

Menurut Rogers syarat utama bagi timbulnya kepribadian sehat adalah penerimaan "penghargaan positif tanpa syarat" (Unconditional positif regard) pada masa kecil. Hal ini berkembang apabila Ibu memberikan cinta dan kasih sayang tanpa memperhatikan bagaimana anak bertingkah laku. Cinta dan kasih sayang yang diberikan dengan bebas ini, dan sikap yang ditampilkannya bagi anak itu menjadi sekumpulan norma dan standar yang diinternalisasikan. Anak-anak yang bertumbuh dengan perasaan Unconditional positive regard tidak akan mengembangkan syarat-syarat penghargaan mereka merasa diri berharga dalam semua syarat dan jika syarat-syarat penghargaan tidak ada maka tidak ada kebutuhan untuk bertingkah laku defensif tidak akan ada ketidakharmonisan antara diri dan persepsi terhadap kenyataan untuk orang yang demikian tidak ada pengalaman yang mengancam dia dapat mengambil bagian dalam kehidupan dengan bebas dan sepenuhnya diri adalah dalam dan luas karena diri itu mengandung semua pikiran dan perasaan yang mampu diungkapkan orang itu diri itu juga fleksibel dan terbuka kepada semua pengalaman baru tidak ada bagian dari diri dilumpuhkan atau terhambat dalam ungkapannya orang ini adalah bebas untuk menjadi orang yang mengaktualisasikan diri untuk mengembangkan seluruh potensinya dan segera setelah proses aktualisasi diri mulai berlangsung orang itu dapat maju ke tujuan terakhir yakni menjadi orang yang berfungsi sepenuhnya.

Konsep Pribadi yang Sehat
Kepribadian yang sehat Itu bukan merupakan suatu keadaan dari ada, melainkan suatu proses, "suatu arah bukan suatu tujuan".
Menurut Rogers orang-orang yang mengaktualisasikan diri, yakni mereka benar-benar adalah diri mereka sendiri. Mereka tidak bersembunyi di belakang topeng-topeng atau kedok-kedok, yang berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan mereka atau menyembunyikan sebagian diri mereka. Mereka bebas dari harapan-harapan dan rintangan-rintangan yang diletakkan oleh masyarakat mereka atau orang tua mereka; mereka telah mengatasi aturan-aturan ini. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri tidak agresif, memberontak secara terus terang atau dengan sengaja tidak konvensional dalam mencemoohkan aturan-aturan dari orang tua atau masyarakat. Mereka mengetahui bahwa mereka dapat berfungsi sebagai individu-individu dalam sanksi-sanksi dan garis-garis pedoman yang jelas dari masyarakat.

Ciri-ciri Kepribadian
Rogers memberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya:

1.         Keterbukaan pada Pengalaman
Keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensif. Orang yang demikian mengetahui segala sesuatu tentang kodratnya; tidak ada segi kepribadian tertutup. Itu berarti bahwa kepribadian adalah fleksibel, tidak hanya mau menerima pengalaman-pengalaman yang diberikan oleh kehidupan, tetapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan-kesempatan persepsi dan ungkapan baru.
2.         Kehidupan Eksistensial
Orang yang berfungsi sepenuhnya, hidup sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan. Rogers percaya bahwa kualitas dari kehidupan eksistensial ini merupakan segi yang sangat esensial dari kepribadian yang sehat.
3.         Kepercayaan Terhadap Organisme Sendiri
Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat bertindak menurut impuls-impuls yang timbul seketika dan intuitif. Karena orang yang sehat terbuka kepada semua pengalaman serta menghidupkan pengalaman-pengalaman itu sepenuhnya, maka individu yang sehat dapat membiarkan seluruh organisme mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi.
4.         Perasaan Bebas
Rogers percaya bahwa semakin seseorang sehat secara psikologis, semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak. Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya paksaan-paksaan atau rintangan-rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang berfungsi sepenuhnya memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya. Karena merasa bebas dan berkuasa ini maka orang yang sehat melihat sangat banyak pilihan dalam kehidupan dan merasa mampu melakukan apa saja yang mungkin ingin dilakukannya.
5.         Kreativitas
Semua orang yang berfungsi sepenuhnya sangat kreatif. Rogers percaya bahwa orang-orang yang berfungsi sepenuhnya lebih mampu menyesuaikan diri dan bertahan terhadap perubahan-perubahan yang drastis dalam kondisi-kondisi lingkungan.


Daftar Pustaka:

Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.

Konsep Sehat menurut Abraham Maslow

Konsep Sehat Menurut Abraham Maslow
Maslow mempelajari seseorang dengan keadaan mental yang sehat, dibanding mempelajari seseorang dengan masalah kesehatan mental. Menurut Maslow, semua manusia memiliki perjuangan atau kecenderungan yang dibawa sejak lahir untuk mengaktualisasikan diri. Kita didorong oleh kebutuhan - kebutuhan universal dan yang dibawa sejak lahir, yang tersusun dalam suatu tingkat, dari yang paling kuat sampai kepada yang paling lemah. Hal ini menggambarkan bahwa manusia baru dapat mengalami “puncak pengalamannya” saat manusia tersebut selaras dengan dirinya maupun sekitarnya. Dengan cara yang sama juga, kebutuhan yang paling rendah dan paling kuat harus dipuaskan sebelum muncul kebutuhan tingkat kedua dan seterusnya naik tingkat sampai muncul kebutuhan yang paling tinggi yakni aktualisasi diri.

Konsep Pribadi Sehat (Maslow)
Menurut Maslow jika tingkat kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat terpenuhi, maka kita tidak bisa disebut sebagai manusia yang sehat secara psikologis. Maslow juga menyebutkan bahwa orang yang sehat adalah orang mampu mengaktualisasikan diri mereka dengan baik dan imbang, mereka juga harus mempelajari berapa banyak potensi yang kita miliki untuk perkembangan dan pengungkapan manusia secara utuh serta mengetahui dan memahami dunia sekitar mereka. Dalam pandangan humanistik ini, sebenarnya manusia memiliki potensi lebih banyak dari pada apa yang mereka capai. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri itu tidak berjuang, tetapi mereka berusaha. Selain itu kepribadian yang sehat menurut maslow adalah individu yang berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri.

Ciri-Ciri Pribadi Sehat Menurut Maslow
1.      Menerima realitas secara tepat
Orang-orang yang sangat sehat mengamati objek-objek dan orang-orang di dunia sekitarnya secara objektif, teliti terhadap orang lain, mampu menemukan denagn cepat penipuan dan ketidakjujuran. Kepribadian-kepribadian yang tidak sehat mengamati dunia menurut ukuran-ukuran subyektif mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk ketakutan-ketakutan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai.
2.      Menerima diri dan orang lain apa adanya
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri menerima diri mereka. Kelemahan dan ketakutan tidak membuatnya mengeluh. Orang-orang sehat ini begitu menerima kodrat mereka, maka mereka tidak harus mengubah atau memalsukan diri mereka. Sebaliknya, orang-orang neurotis dilumpuhkan oleh persaan malu atau perasaan salah atas kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan mereka, begitu di hantui sehingga mereka mengalihkan waktu dan energi dari hal-hal yang lebih konstuktif.
3.      Bertidak secara spontan dan alamiah, tidak dibuat-buat
Pengaktualisasian diri bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura. Dalam situasi dimana ungkapan perasaan yang wajar dan jujur dapat menyakitkan orang lain, atau dimana hal tersebut tidak penting, maka untuk sementara mereka mengekang persaaan-perasaan itu. Jadi, mereka tidak sengaja menjadi tidak konvensional atau memberontak, mereka tidak mau mencari kesenangan dalam mencemoohkan dengan sengaja, akan tetapi dalam situasi di mana menaruh hormat kepada kebiasaan social mengganggu apa yang dianggap penting oleh orang-orang yang sehat, mereka tidak ragu menentang kebiasaan tersebut. Lagi pula mereka sendiri adalah wajar dan sederhana, merasa yakin dan aman, serta tidak konvensioanal dengan tidak bersikap agresif dan memberontak.
4.      Memusatkan pada masalah-masalah bukan pada perseorangan
Orang yang mengaktualisasikan diri mencintai pekerjaan mereka dan berpendapat bahwa pekerjaan itu tentu saja cocok untuk mereka. Pekerjaan mereka adalah sesuatu yang ingin mereka lakukan, tidak semata-mata suatu pekerjaan untuk mendapat penghasilan, popularitas maupun kekuasaan. Menantang dan mengembangakan kemampuan-kemempuan mereka, menyebabkan mereka bertumbuh sampai pada tingkat potensi mereka dan membantu mengenal siapa dirinya
5.      Memiliki kekuasaan dan tidak bergantung pada orang lain
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri memiliki suatu kebutuhan yang kuat untuk pemisahan dan kesunyian. Mereka tidak tergantung pada orang-orang lain untuk kepuasan mereka dan dengan demikian mungkin mereka menjauhkan diri dan tidak ramah. Tingkah laku dan perasaan mereka sangat egosentris dan terarah kepada diri mereka sendiri.
6.      Memiliki ruang untuk diri pribadi
Pengaktualisasian diri untuk berfungsi secara otonom terhadap lingkungan social dan fisik. Kepribadian-kepribadian yang sehat dapat berdiri sendiri dan tingkat otonomi mereka yang tinggi menaklukan mereka, agak tidak mempan terhadap krisis atau kerugian.
7.      Menghargai dan terbuka akan pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru
Menghargai pengalaman-pemgalaman tertentu bagaimanapun seringnya pengalaman itu terulang, dengan suatu perasaan kenikmatan yang segar, perasaan terpesona dan kagum. Suatu pandangan yang bagus atau menyegarkan terhadap dorongan setiap hari untuk bekerja. Sebagai akibatnya, mereka merasa kurang pasti, tetapi senantiasa berterima kasih terhadap apa yang mereka miliki dan dapat mereka alami.
8.      Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak
Dimana orang-orang yang mengaktualisasikan diri mengalami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap, sama seperti pengalaman-pengalaman keagamaan yang mendalam. Maslow menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat juga ada pengalaman- pengalaman yang ringan. Pengalaman-pengalaman yang ringan ini kadang- kadang dapat terjadi pada kita semua. Akan tetapi individu yang lebih sehat memiliki pengalaman-pengalaman puncak lebih sering dari pada orang-orang biasa, dan mungkin sering kali terjadi setiap hari.
9.      Memiliki identitas sosial dan minat sosial yang kuat
Pengaktualisasian diri memiliki perasaan empati dan afeksi yang sangat kuat dan dalam terhadap semua manusia, juga suatu keinginan untuk membantu kemanusiaan. Orang- orang yang sehat mengetahui bahwa mereka dapat mencapai hal-hal dengan lebih baik daripada orang lain dan mereka melihat, memahamii hal-hal itu dengan lebih jelas. Mereka mungkin kerapkali merasa tertekan atau marah karena tingkah laku orang-orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar tetapi mereka cepat memahami dan memaafkannya.
10.  Memiliki relasi yang akrab dengan beberapa teman
Mampu mengadakan hubungan yang lebih kuat dengan orang- orang lain daripada orang- orang yang memiliki kesehatan jiwa yang biasa.mereka memiliki cinta yang lebih besar dan persahabatan yang lebih dalam, dan identifikasi yang lebih sempurna dengan individu-individu lain.
11.  Mengarah pada nilai-nilai demokratis
Orang yang sehat membiarkan dan menerima semua orang tanpa memperhatkan kelas social, tingkat pendidikan, golongan politik atau agama, ras, atau warna kulit.mereka sangat siap mendengarkan atau belajar dari dari siapa saja yang dapat mengajarkan sesuatu kepada mereka.
12.  Memiliki nilai-nilai moral yang tangguh
Dapat membedakan dengan jelas antara sarana dan tujuan. Bagi mereka, tujuan atau cita- cita jauh lebih penting daripada sarana untuk mencapainya.mereka juga sanggup membedakan antara baik dan buruk, benar dan salah. Orang yang kurang sehat kerapkali bingung atau tidak konsisten dalam hal- hal etis, terombang- ambing, atu berganti-ganti antara benar dan salah menurut keuntungannya.
13.  Memiliki rasa humor yang tinggi
Orang-orang yang kurang sehat menertawakan 3 macam humor, humor permusuhan yang menyebabkan seseorang merasa sakit, humor superioritas yang mengambil keuntungan dari rasa rendah diri dari orang lain atau kelompok dan humor pemberontakan terhadap penguasa yang berhubungan dengan suatu situasi Oedipus atau percakapan cabul. Humor pengaktualisasi-pengaktualisasi diri bersifat filosofis, humor yang menertawakan manusia, pada umumnya, tetapi bukan kepada seseorang yang khusus. Humor ini kerap kali bersifat intruktif, yang dipakai langsung kepada hal yang dituju dan juga menyimpulkan tertawa.
14.  Menemukan hal-hal baru, ide-ide segar, dan kreatif
Kreatifitas merupakan suatu sifat yang diharapkan seseorang dari pengaktualisasi- pengaktualisaasi diri mereka adalah asli, inventif, dan inovatif, meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilkan suatu karya seni. Maka kreatifitas lebih merupakan suatu sikap, suatu ungkapan kesehatan psikologis dan lebih mengenai cara bagaimana kita mengamati dan beraksi terhadap dunia dan bukan mengenai hasil-hasil yang sudah selesai dari suatu karya seni.
15.  Memiliki integritas tinggi yang total
      Pengaktualisasi-pengaktualisasi diri dapat berdiri sendiri atau pun otonom, mampu melawan       
      dengan baik pengaruh social, untuk berpikir atau bertindak menurut cara-cara tertentu.


Daftar Pustaka:

Psychologymania. 2010. Konsep Manusia Sehat dan Pandangan Beberapa Tokoh Psikologi tentang Kepribadian yang Sehat (Kesehatan Mental). http://www.psychologymania.net/2010/04/konsep-manusia-sehat-dan-pandangan.html. 8 April 2016, 20:20.

Siswanto. (2007). Kesehatan mental. Yogyakarta: Andi.

Iyah, Amel. 2013. Tulisan 1 Teori Kepribadian Sehat Menurut Allport, Rogers, Maslow, dan Erick fromm. http://ameliyah-bintangkecil.blogspot.co.id/2013/04/teori-kepribadian-sehat-menurut-allport.html. 8 April 2016, 20:20.

Sumitra, Putri Dewi. 2015. Konsep Sehat Abraham Maslow.http://putridsumitra.blogspot.co.id/2015/03/konsep-sehat-abraham-maslow.html. 8 April, 20:40.